Penyebab Gagal Saat Belajar

Penyebab Gagal Saat Belajar


Penyebab gagal saat belajar, masih dalam pembahasan mengenai belajar cara belajar. 

Ada beberapa hal yang membuat seseorang gagal saat belajar.

Gagal bisa jadi nilai kamu nggak bagus, susah paham konten belajarnya, atau nggak tau caranya untuk tahu letak kesalahan kamu dan cara memperbaiki pemahaman kamu dengan penanganan yang tepat.

Tentunya sebagai pelajar kita semua pasti punya keinginan untuk dapat memahami berbagai persoalan, pasti menyenangkan kalo kita mampu mengetahui banyak hal.

Mmulai dari ekonomi, filsafat, fisika. apalagi kalo kamu bisa menjelaskan cara kerja dari teknologi yang kita gunakan sehari-hari. 

Mulai dari bagaimana kapal bisa berlayar, mobil bisa jalan, atau bagaimana google bekerja.

Kalau kamu punya kesenangan yang sama berarti kamu seperti kebanyakan pelajar di indonesia yang minat belajar sains nya tinggi. 

Skor rata-rata nya  93,75 dari 100 total skor. nggak Cuma itu aja, skor kesenangan saat belajar sains pun nggak main-main rata-rata 88,2 dari 100.

Namun ada satu persoalan pokok yang jadi masalah besar yaitu tingkat kepercayaan diri pelajar Indonesia tentang seberapa paham mereka tentang sains atau apakah mereka mampu mengaplikasikan sains di kehidupan sehari-hari itu rendah. skornya hanya 11 dari 100.

Ini nih yang jadi soal, minat belajar tinggi, saat belajar senang, namun kepercayaan diri akan kemampuan sendiri itu rendah. 

Kenapa ini bisa terjadi dan apa yang harus dilakukan agar motivasi bisa sejalan dengan prestasi? 

Untuk menjawab itu kita harus tahu apa yang membuat belajar jadi nggak efektif dan cenderung membosankan.

Menurut dr. steven carrol dari santa clara university ada tiga penyebab utama. 

Pertama pembelajaran pasif, kedua kebiasaan di suap, dan motivasi.

Pembelajaran Pasif

Pelajar hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru/instrukturnya dan tidak pernah di evaluasi apakah pelajarnya paham atau tidak dengan yang disampaikan.

Kebiasaan Di Suap

Pelajar umumnya hanya mau terima beres semuanya disiapin gurunya. mulai dari, konten belajar, cara belajar gimana memecahkan masalah. 

Kalo gurunya nggak ngasih tahu nggak mau cari tahu. parahnya lagi kalo belajarnya mengutamakan hafalan yang adalah skill paling rendah dalam berpikir.

Motivasi

Karena sudah susah payah dalam belajar namun belum dapat hasilnya lama-lama jadi kurang percaya diri dalam belajar. 

Jadi ragu sama kemampuan sendiri ini persoalan yang paling sering disampaikan oleh para profesor mengenai pentingnya meta belajar dalam forum-forum pengajaran di Amerika Serikat. 

Menurut para profesor ini akar masalah kenapa belajar menjadi tidak efektif. 

Adalah karena siswa tidak diajari cara belajar efektif. 

Menurut mereka dengan mengajari 15-45 menit per minggu mengenai cara belajar yang efektif bisa meningkatkan prestasi di kelas sebanyak 10-25%.

Dengan mempelajari ulang cara belajar yang efektif, kamu memang seperti mundur selangkah, namun untuk maju tiga, empat, atau lima, langkah. bahkan pada waktunya mungkin kamu bisa lari-lari karena udah jago dan menguasai cara belajar yang efektif atau meta belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas. misalnya kamu punya waktu 4 jam dalam sehari untuk belajar hukum. misalnya, jangan langsung masuk ke materi pembelajaran kamu sisihkan 45 menit untuk belajar cara belajar sisanya 3,15 jam buat belajar materi yang ingin kamu kuasai. 

Memahami belajar cara belajar ibarat mengasah pisau dulu sebelum belajar.  kalo sudah tajam pelajaran seberat apapun lebih mungkin diselesaikan. kalo pisaunya tumpul yah evaluasi sendiri deh. hehehe.

Topik ini sedang jadi perhatian dunia pendidikan internasional . pokok persoalannya adalah bukan bagaimana guru mengajar, namun bagaimana siswa belajar. atau mampu belajar dengan efektif. karena yang namanya belajar itu terjadi di alam pikiran masing-masing pelajar. 

Guru menerangkan A, adi mikir nya B, fani mikir nya C. beda-beda. untuk memahami kenapa ini terjadi

Alfie kohn seorang penulis berpendapat bahwa 

“what matters is not what we teach, it’s what they learn and the probability of real learning is far higher. when the student have a lot to say about both content and the process.”

“yang penting bukanlah apa yang kita ajarkan, tapi apa yang mereka pelajari. dan kemungkinan terjadinya pembelajaran yang benar akan lebih tinggi ketika pelajar punya pilihan tentang apa yang dipelajari, dan proses mempelajarinya”. 

Fokus ke belajar cara belajar yang efektif bisa jadi solusi untuk Indonesia yang tertinggal 128 tahun dari negara maju. yang jadi intinya adalah murid harus bertanggung jawab pada proses belajarnya sendiri. 

Maksud dari bertanggung jawab terhadap proses pembelajarannya sendiri adalah seperti berikut ini. 

Proses belajar efektif jika di gambarkan kira kira kayak gini yang namanya proses tentu ada langkah-langkah yang harus dilakukan pun dalam proses belajar cara belajar skemanya dikenal dengan istilah. do-review-learn-apply penjelasannya dibawah ini.

Do Atau Melakukan Aktivitas Belajar

Yang dilakukan adalah suatu aktivitas belajar entah nonton video, baca buku, diskusi dengan guru atau orang yang kamu anggap lebih paham. 

Bisa juga praktek untuk memahami suatu teori. berikutnya setelah proses do ialah

Review Atau Pengecekan Ulang

Yang di cek ulang adalah seberapa tepat pemahaman kamu mengenai suatu topik seberapa tepat kamu menjawab soal atau menanggapi argumen dalam sebuah diskusi. kalo sudah sampe sini lanjut ke

Learn Atau Proses Memaknai

Yang adalah proses refleksi mengenai pembelajaran kamu untuk tahu kamu salahnya dimana dan bagaimana memperbaiki pemahaman kamu. 

Ini memerlukan orang lain untuk saling berbagi mengenai topik yang sedang kamu pelajari. orang lain bisa jadi guru, dosen, kakak, ortu, atau siapapun yang kamu anggap lebih paham.  sampe disini masih ada lagi.

Apply Atau Menerapkan

Maksudnya kamu harus tahu bagaimana menerapkan pemahaman baru kamu. atau mempelajari ulang kesalahan dengan menggunakan cara yang benar. dan hasil dari empat proses belajar diatas akan kamu pakai lagi untuk jadi bahan belajar kamu berikutnya. 

Kok kayak kaku banget sih? eittss jangan ngeluh dulu

Ini hanyalah siklus belajar yang efektif soal aktivitasnya, materinya, gaya dan kebiasaannya bisa kamu eksplorasi sendiri sesuaikan dengan gaya kamu. d

Dengan begini kamu lebih bisa berpetualang, bereksperimen dengan gaya, kebiasaan, dan cara belajar. yang kamu suka jadi lebih bebas berekspresi, mandiri dan bertanggung jawab atas hal yang kamu pilih sendiri.

Dengan mempelajari dan menerapkan siklus belajar di atas kamu sebenarnya akan di arahkan untuk mempelajari cara belajar kamu sendiri. untuk itu kamu harus siap bereksperimen dengan berbagai kebiasaan belajar.

Keuntungan terbesarnya ialah kamu melakukan penilaian kemudian menentukan cara apa yang paling efektif untuk pembelajaran kamu adalah tanggung jawab kamu sendiri. bukan orang lain.

Ini yang dimaksud dengan bertanggung jawab terhadap proses belajar kamu sendiri. mulai sekarang belajar mandiri yah.

Hanya kamulah yang bisa menentukan bagaimana nyamannya pembelajaran kamu. apalagi di zaman pengetahuan bisa diperoleh hanya dengan klik. udah nggak relevan bergantung sama hasil pembelajaran di kelas. 

Silahkan berpetualang dan tentukan gaya belajar kamu dan pastikan kamu tuntaskan apa yang kamu pelajari. dan yang nggak kalah penting kamu harus bahagia saat belajar.

Demikianlah informasi mengenai penyebab gagal saat belajar. sampai jumpa di konten baraaksara berikutnya.

Siska Reunata
Siska Reunata Perkenalkan nama saya Siska Reunata, saya hobi menulis tentang dunia pendidikan, dan suka sama travelling. Semoga suka sama konten aku ya bestie!

Tidak ada komentar untuk "Penyebab Gagal Saat Belajar"